Teknologi Dari Mobil Tenaga Listrik

Mitsubishi mulai agresif memasarkan Outlander PHEV di Indonesia kendati infrastruktur untuk pengisian ulang baterai untuk umum

 Jangankan untuk mobil listrik, stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang sudah lama didengungkan, realisasinya tak kujung pasti! 



Lantas, apa yang melatarbelakangi Mitsubishi Indonesia tetap memasarkan mobil hibrida listrik itu ke sini? Kosei Tamaki, GM Eksekutif Divisi Pemasaran Mitsubishi Motor Corporation mengatakan, Outlander PHEV adalah wujud komitmen pengembangan teknologi ramah lingkungan dan diperkenalkan di Indonesia.


"Kehadiran mobil ini di IIMS, menjadi momen tepat bagi masyarakat Indonesia memahami Mitsubishi," beber Kosei di Kemayoran, Jakarta Pusat.


Dijelaskan, Outlander PHEV sudah dipasarkan di Jepang dan Eropa sejak awal tahun ini, bisa dipasarkan dengan tegangan pengisian yang berbeda. Kalau di Jepang, sistem pengisian bertegangan 110 volt, Eropa 220 volt. Bearti, tegangan bisa disesuaikan dengan tempat mobil ini dipasarkan.
"Memang, persiapan infrastruktur pengisian ulang penting, namun pengisian baterai Outlander PHEV bisa dilakukan langsung ke stop kontak di rumah dan perkantoran Indonesia. Jadi  konsumen tidak perlu khawatir soal pengisian," beber Kosei.


Dijelaskan, rata-rata penggunaan mobil sehari-hari di Jakarta berkisar 60 km. Untuk jarak tempuh segitu, Outlander PHEV bisa memenuhinya dengan energi dari baterai saja. Untuk berpergian jauh seperti keluar kota, mesin bensin dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik. 


Recommended Posts :

0 comments:

Post a Comment - Back to Content

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))